Rabu, Juni 25, 2008

MasyaALLAH Baunya...!!!

Diposting oleh Soraya di 6/25/2008 10:34:00 AM 1 comment
Pagi ini w s/ bysa bangun kesiangan alias jam 6 lewat, hehe..kebiasaan buruk yg g ilang2 :( trus beberes siap2 berangkat, n 7.20 keluar rumah. dari polonia ke cawang naek 16, tumben2an nih indra penciuman w terganggu dg bau2 aneh, apa abangnya lom mandi ( mulai deeh negative thingking..! ), apa karena ada 2 orang anak pengamen yg duduk mojok di mikrolet ini atau apa, cuma yg jelas. i dislike this smell :((

Alhamdulillah dapet 74 nya g pake lama, tapi.. lagi2 bau aneh.. ( dalam hati.." Ya Rabb.. apa w yg bau, masa sih..?! kan w dah mandi ), dan taukah bau itu berasal dari mana..??? hm.. awalnya w g tau itu bau apa, pokoke bikin enek n g betah.. mana macet banget lagi, makin tersiksa dah T_T.. w berdiri menghadap bangku 2 yang isinya itu pasutri + anak mereka yg masih kecil ( < 1th ), tu anak nangis g berenti2.. hadooh..g nahan bet, udah "bau" + tangisan tu anak yg kuenceng n g abis2.. ( dalam hati kasian banget sih ni anak, dikasih mimi g mau, diapain aj g mau, kasian ibunya.. ). si Ayah hanya diam n sesekali nyentil telingan si anak, paragh bet tu Ayah, tau anak nangis malah tambah2an dibikin nangis.. Ya Allah..rasanya w mo cepet2 turun dari tu bus, tapi macet dari Tebet-Kuningan tak kunjung usai.

Ternyata setelah agak beberapa lama, w tau penyebab si anak g berenti2 nangis.. hm.. pantes tu anak g betah.. Huff.. MASYAALLAH.. itu anak BAB di pangkuan ibunya, Astagfirullah... pantes bau ini bener2 bikin w enek ( untung g sampe mumun ), di bus AC, w bener2 berdiri depan mereka, pengen pindah imposibble, posisi w udah disitu g muat lagih, pengen balik posisi berdiri g enak hati, huuufh..serba salah n kesel sendiri jadinya. mana dibelakang w ada cowo kakinya makan tempat bikin w g bisa leluasa bergerak, Innalillah.. semua Talbiyah keluar deh dari mulut w.

Banyak hikmah dari kejadian td pagi itu, at least w ga bakal lupa kenangan "buruk" hari terakhir kontrak magang w di Jetcoms, trus juga ternyata jadi seorang ibu itu "sahl jiddan" n ternyata si Ayah pun sama buruknya dalam menyikapi situasi macam gtu. Huff.. pikir panjang deh, trnyata jadi wanita itu bener2 harus SABAR, X-Tra Sabar malah.. menghadapi si Anak..mengahadapi si Suami yang dalam pandangan w sih "menyebalkan", bisanya maen tangan sama anaknya, klo udah kaya gitu posisi anak istri kayanya beban banget wat Laki2 yang bertitle Ayah itu. lagian ibunya jg sih ga prepare, knp si anak g dipakein Pampers.

Alhamdulillah sampe juga di Bonjer, masih 8.10, alhamdulillah lagi g telat. Turun dengan nafas yg lega banget, g ada bau2 aneh lagi..

Senin, Juni 16, 2008

Semangat Saling Menasehati

Diposting oleh Soraya di 6/16/2008 03:52:00 PM 0 comment

"Demi masa. Sesungguhya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr : 1-3)

Dalam ayat di atas, tersirat bahwa seseorang akan beruntung kalau ia menggunakan waktunya untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Memang alangkah indahnya bila kehidupan kita sudah disemarakkan dengan semangat saling menasihati. Betapa tidak? Setiap orang butuh keselamatan. Selamat dari kerusakan, kebodohan, kecelakaan, kekurangan, kelalaian, dan kesalahan. Ia tidak mungkin dapat melihat bahaya-bahaya tadi hanya dengan mata dan telinganya sendiri. Ada ribuan mata dan telinga saudaranya yang dapat yang dapat membantu melihat bahaya-bahaya yang mengancam. Pemberitahuan itu adalah nasihat, saran, atau kritik.

Makna dari nasihat adalah ‘menyuruh kebajikan dan melarang kemungkaran’, yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan perbuatan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dan mengajaknya untuk tidak melakukan perbuatan yang malah dapat menjauhkan diri dariNya. Dan merupakan tugas setiap muslim baik perempuan maupun laki-laki untuk saling nasihat menasihati seperti dalam firman-Nya : “Dan hendaklah ada dari antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran 4: 104).

Gawatnya, ketika memberikan nasihat kita semangat, ketika memberikan saran semangat, ketika memberikan koreksi semangat, akan tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak sanggup menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang akan memberikan nasihat, syarat utamanya adalah kita harus menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasihat, terlatih untuk menerima kritik, dan terlatih untuk menerima koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit sekali kita dapat memberi nasihat yang memiliki kekuatan yang menggugah dan memberi perubahan. Nah, secara sederhana di sini ada beberapa kiat yang dapat kita terapkan dalam menerima nasihat atau kritik agar dapat menjadi sarana pembangunan kemuliaan.

Pertama, rindu kritik dan nasihat. Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, rindu dinasihati, seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu bagus. Walaupun wajah yang ada dalam cermin adalah wajah yang itu-itu juga, namun kita tidak pernah keberatan untuk merapikan rambut, manakala cermin memperlihatkan gambar rambut yang acak-acakan. Kita pun tidak pernah marah kepada cermin bila di cermin kita melihat di mata kita ada kotoran. Reaksi kita adalah membuang kotoran itu dan bukan memecahkan cermin. Ketahuilah, orang-orang di sekitar kita adalah cermin yang memberitahukan apa kekurangan kita. Sehingga sepatutnyalah kita bergembira ketika ada yang memperlihatkan kekurangan kita, karena dengan demikian kita menjadi tahu dan dapat segera memperbaiki diri.

Kedua, cari dan tanya. Belajarlah bertanya kepada orang tentang kekurangan-kekurangan kita dan belajar pula untuk mendengar dan menerima kritik. Milikilah teman yang mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-anak, karyawan dan lain-lain.

Ketiga, nikmati kritik. Persiapkan diri menghadapi kenyataan bahwa kritik tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kritik selain mengandung isi juga melibatkan cara. Kadang isinya benar tetapi caranya kurang bijak. Ada yang isinya salah tetapi caranya benar. Ada yang isi maupun caranya salah. Adapula yang isi dan caranya juga benar. Namun tidak ada kerugian sedikitpun bagi kita selama cara kita menyikapinya benar. Dengarkan dengan baik dan jangan memotong apalagi membantah.

Keempat, syukuri. Adanya orang yang peduli dengan memberikan kritik kepada kita merupakan karunia yang patut disyukuri. Jangan lupa mengucapkan terima kasih. Bila kita berubah menjadi lebih baik melalui nasihat seseorang, jangan lupakan ia dalam doa kita dan sebutlah namanya ketika kita menyampaikan nasihat yang sama kepada orang lain. Nikmati kritik itu sebagai karunia Allah, karena seseorang tidak akan mati karena dikritik.

Kelima, perbaiki diri. Lihatlah apakah benar ada kekurangan pada diri kita. Jawaban terbaik ketika dikoreksi bukanlah membela diri tetapi memperbaiki diri. Sibukkan diri dengan mendengar kritik dan iringi dengan memperbaiki diri. Memang orang yang lemah, orang yang sombong, orang-orang yang penuh kebencian, tidak pernah tahan terhadap kritik. Jika ada yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian itu tidak akan bisa maju. Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus? Jangan risau! Karena semua orang yang sukses dan mulia itu pasti ada yang menghina. Tidak akan pernah didengki kecuali orang yang berprestasi.

Keenam, balas budi. Sebagai orang yang tahu terima kasih dan menghargai sebuah pemberian, sudah selayaknya kita membalas pemberian kritik itu sebagai pemberian hadiah pula. Kalau tidak mampu memberikan sesuatu yang berharga, paling tidak sebuah ucapan terima kasih yang tulus dan doa yang ikhlas.

Saudaraku, nasihat yang baik yang boleh kita sampaikan adalah nasihat yang benar, mengandung muatan positif dan tentunya penuh makna dan manfaat bagi semua orang yaitu mengajak pada kebajikan dan menjauhi kemunkaran yang berdasarkan Al Quran dan As Sunnah. Dan bukanlah sebaliknya, menganjurkan kemungkaran dan melarang untuk mengerjakan kebajikan. Sebagai catatan, apapun yang kita sampaikan jika itu benar, alangkah baiknya jika cara menyampaikannya pun benar.

Dengan nasihat kita harus membantu yang lupa agar menjadi ingat, membantu yang lalai agar menjadi semangat, yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang berlumur dosa menjadi bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang baik akan melahirkan kebaikan juga.

Ingatlah! Yang paling penting dari suatu nasihat, kritik, dan koreksi itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan, koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun.Harusnya nasihat kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar. Nabi Muhammad Saw itu adalah seorang penasihat, tetapi nasihatnya itu betul-betul bil hikmah, semuanya penuh dengan kearifan dan kematangan. Beliau memperbaiki peradaban yang begitu keras dan berat justru dengan kelembutan. Pendek kata, kita butuh nasihat yang tulus dari hati yang penuh kasih sayang dengan kata-kata yang terpilih yang tidak melukai diiringi dengan sikap yang tidak menggurui, tidak mempermalukan, tidak memojokan, sehingga orang berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata kita melainkan tersentuh oleh kata-kata kita.

Sahabat-sahabat, marilah kita terus berlatih untuk menyayangi orang lain karena itulah sumber yang utama agar nasihat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan. Dan sebaik-baik nasihat adalah dengan suri tauladan, hancurnya orang-orang yang sibuk memberi nasihat adalah ketika apa yang dia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan. Wallahu a’lam bishawab.

( Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar )

***

Bingung mo posting apaan lagih, jadinya boleh copast dech.. abisnya bosen liat tampilan blog sendiri.. ( emang ga ada bakat nih.. ) maklum aj deeh..

Oia..sekalian mo ngucapin "Syukron Kastir..Jazakillah Khoiron kastiro.." wat temen2 w yg udah care ma w.. ( tak bisa kusebutkan atu2.. ) maafkan khilaf w yah.. Thanks wat boneka benko nya.. ^^ klo ga begini kan ga dapet jadinya..hihihi.. Thanks Nu'..

semangat tuk saling menasehati.. tetep nasehatin w yah temen2.. jangan tinggalin w ( kaya apa aj )

Kholash.. la'alla nafa'a!!
 

My Story Life Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting