Jumat, November 13, 2009

Ketika Sendi Tulang Belakang Terlepas dari Tempatnya

Diposting oleh Soraya di 11/13/2009 04:43:00 PM 0 comment
Nyeri punggung bawah (low back pain), atau awamnya dikenal encok, merupakan penyebab disabilitas yang umum dijumpai di Amerika Serikat. Pada tahun 1990 diperkirakan kerugian akibat hilangnya produktivitas mencapai 24 juta dollar. Penulis cukup sering menemukan keluhan nyeri punggung bawah dalam praktik sehari-hari.

Pada umumnya, pekerjaan pasien-pasien itu memerlukan posisi duduk, berdiri, atau membungkuk dalam waktu lama. Gejala itu mungkin diperparah dengan posisi yang tidak ergonomis saat mereka bekerja. Nyeri yang dirasakan umumnya tidak menjalar ke paha atau kaki.

Sekitar dua minggu lalu sebelum penulis menyusun artikel ini, penulis mendapati satu kasus nyeri punggung bawah yang "tidak biasa". Ketika itu penulis sedang jaga malam di RS Tembagapura Freeport, Papua. Dering telepon emergency berbunyi. Di seberang telepon, terdengar seseorang minta tolong karena kerabatnya tiba-tiba jatuh dan tidak mampu berjalan. Spontan, salah seorang tim emergency dari rumah sakit segera meluncur ke tempat kejadian. Tak lama kemudian, dering telepon berbunyi kembali. Kali ini, tim emergency yang berbicara kepada penulis.

"Dok, pasien tidak dapat berjalan. Ketika kami hendak mengangkatnya ke tandu, pasien kesakitan. Disentuh pun ia merasa sakit. Apa yang harus dilakukan? Beri analgetik apa ya Dok?"

"Coba beri injeksi natrium diklofenak intramuskular satu ampul!"

Sekitar 15 menit kemudian, pasien tiba di emergency room dalam keadaan telentang di spine board (papan yang khusus dipakai bila ada kecurigaan lesi tulang belakang atau medulla spinalis). Pasien itu berkewarganegaraan Australia, usia sekitar 40an, kesadaran baik dan dapat berbicara spontan. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, penulis mencoba menggali apa yang terjadi dan apa yang dirasakan pasien.

Pasien mengeluh nyeri punggung bawah di daerah lumbal. Nyeri itu menjalar ke kedua paha terutama paha kanan hingga kaki kanan. Nyeri bersifat tumpul dan hilang timbul (pulsating). Kaki kanan sulit digerakkan. Pasien juga merasakan baal di telapak kaki kanan. Sebelumnya, pasien mempunyai keluhan serupa kira-kira 6 minggu lalu ketika ia masih berada di Adelaide, Australia.

Gejala yang dirasakan pasien dapat dikategorikan nyeri radikulopati berupa sciatic pain. Setelah berkonsultasi dengan dr. James Cousins, spesialis emergency medicine dari Amerika, pasien disarankan untuk opname. Selama perawatan, pasien diberikan ketoprofen 3x30 mg IV dan tramadol 3x50 mg. Akan tetapi, nyeri hanya berkurang sesaat setelah obat diberikan lalu timbul lagi. Keesokan harinya, rasa baal berpindah ke punggung kaki kanan.

Radiodiagnostik berupa X-ray dan CT-scan tanpa kontras pada daerah lumbosakral dilakukan. Hasilnya, nihil. Tidak tampak tanda fraktur kompresi, penyempitan, atau herniasi. Memang sebaiknya MRI dilakukan namun alat itu tidak tersedia.

Apa daya, selama perawatan 3 hari pasien hanya diterapi NSAID. Pasien mulai dapat berjalan namun rasa nyeri punggung bawah masih dirasakan. Akhirnya pasien pulang dan berinisiatif memeriksakan diri ke negaranya saat cuti nanti.

Nyeri punggung bawah disertai gejala radikulopati (sciatic pain) yang diderita pasien di atas umumnya dikarenakan adanya herniasi nuklues pulposus (HNP) pada diskus lumbal. Patogenesis HNP tidak hanya melibatkan proses mekanik tetapi juga proses inflamasi. Proses mekanik dimulai tingkat hidrasi nukleus pulposus yang berkurang dan kekuatan ligamen melemah hingga struktur anulus fibrosus yang irregular terutama di bagian posterior. Munculnya molekul-molekul proinflamasi semakin memperburuk degenerasi diskus. Akibatnya, nukleus pulposus "keluar" dari tempatnya.

Penegakan diagnosis HNP melalui radiologi masih menjadi masalah terutama di daerah yang tidak mempunyai sarana CT-scan dan MRI. Dibandingkan CT-scan, MRI lebih baik dalam mencitrakan jaringan tulang belakang, saraf yang mengalami kompresi, dan neovaskularisasi. Lagi-lagi, biaya MRI menjadi kendala bagi sejumlah sentra rumah sakit.

Tatalaksana HNP juga menimbulkan kontroversi. Ada pula yang berpendapat bahwa terapi konservatif dengan NSAID atau kortikosteroid saja sudah cukup. Terlebih lagi, HNP masih bisa regresi secara spontan. Di sisi lain, ada yang menyuarakan untuk dilakukan pembedahan dini agar gejala tidak berulang sehingga pasien tetap produktif dalam menjalani kesehariannya.

Terlepas dari kontroversi itu, edukasi tetap sangat penting karena gejala nyeri punggung bawah dan radikulopati dapat dialami berulangkali oleh pasien.

(Felix)

source : farmacia

********

sesakit itu yang kurasakan.. hiks..

Rabu, November 11, 2009

Setahun Sehari bersama Fajar

Diposting oleh Soraya di 11/11/2009 02:56:00 PM 2 comment
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (AL ANBYAA’ 35)

tahun lalu, tepatnya 9 November 2008, lahir bayi laki2 sebagai anak ke-4 dari keluarga sepupuku, yang sekaligus menambah jumlah keluarga besar di rumahku. suka duka menyelimuti keadaan rumah saat itu, karena ibunya melahirkan dalam kondisi sangat kepayahan, sampai2 mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke RSCM. hari2 awal sang bayi yang cukup memprihatinkan, karena tak mendapatkan langsung kehangatan seorang ibu.

jam berganti jam, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, hingga akhirnya tahun berganti tahun..

tepat setahun sudah 2 hari yang lalu Muhammad Al Fajar menghiasi kegembiraan di rumah kami. meski dalam kondisi sakit, dia tetap fajar yang mampu menerangi kesedihan kami (orangtua, dan keluarga besarnya), melihat kondisi sakitnya yang semakin parah. keterbatasan ekonomi membuatnya tak tersentuh pengobatan RS besar, hanya klinik2 umum dan praktek dokter anak yang bisa dijangkau.

1 hari yang lalu di tahun ini, tepatnya Selasa, 10 November 2009, Allah memanggilnya. Allah menjadikannya tabungan surga untuk ibunya di akhirat kelak.

kemarin, karena memang ada urusan, aku tidak berangkat kerja pagi. kemarin pagi benar2 kelabu.. karena setelah dibawa klinik, Fajar sudah tak dapat ditolong, Fajar benar-benar meninggalkan keluarganya serta keluarga besarnya.

Fajar, memang jarang tersenyum untukku, mungkin karena hubungan kekerabatan yang cukup jauh, dia anak dari sepupuku, tapi kami satu atap. dia selalu menjadi pelepas aku berangkat kerja, dengan melihat wajahnya setiap pagi, sangat cukup membuatku merasa kehilangannya. sangat kehilangan.

saat pagi hingga siang.. matamu belum menutup sempurna, bibirmu belum menguraikan senyuman terakhirmu.. saat semua keluarga datang, saat semua keluarga mengikhlaskan, terutama ayah, ibu serta kaka&adik2mu, saat kau selesai dimandikan, dikafankan, matamu kini benar2 terpejam rapat, bibirmu pun mengulas senyuman tanda kau bahagia atas keikhlasan kedua orangtuamu. Fajar.. meski jabatanku hanya "tante jauh", tapi jauh dilubuk hati ini terselip doa untukmu. kepergianmu mengingatkanku akan kepergian ibuku..

saat kau dimandikan, selalu terbayang bagaimana nanti aku yang dimandikan..
saat kau disolatkan, selalu terbayang bagaimana nanti aku yang disolatkan..
saat kau dibawa keluar dari musola dan digendong ayahmu menuju mobil, menuju tempat peristirahatanmu, bagaimana aku nanti yang berada didalam kerandaku..
aku takut ya Rabb.. takut jikalau kau mengambilku disaat aku benar2 tak siap, disaat aku sedang bermaksiat.. na'udzubillah tsumma na'udzubillah.. ya Allah.. jadikan husnul khatimah di akhir hayatku..

menciummu untuk terakhir kali, mengingatkanku pada ciuman2ku yang terhitung jarang padamu. kita memang tidak akrab, dan penyesalanku baru datang saat kau tiada. aku menyesal tak dapat membantu biaya pengobatanmu, aku menyesal tak mampu memberikan sedikit bantuanku meringankan sakitmu. akupun menyesal karena aku tak punya kelebihan rezeki untuk membantumu, semua habis untuk pengobatanku. maafkan aku atas keegoisanku ini.. aku pun jadi ingat penyesalanku dulu saat kecil, yang tak berani mencium ibu yang melahirkanku di hari terakhirnya. namun semua penyesalan tak pernah ada artinya, semua sudah menjadi jalan hidup, yang jika ikhlas menerimanya, menjadi lebih ringan dirasa.

kepolosan kakamu yang sangat ku ingat, ketika ayahmu akan mengambil Fajar menuju musola untuk disolatkan, dia berkata pada sang ibu "ikhlasin ya Ma" sambil menggendong Fajar. saat itu sang Ayah bilang, "nanti kita kumpul lagi disana.." dan kakamu bertanya pada ibumu, "emang kita mau ngumpul dimana Ma ma Fajar?". sedih. mungkin jika aku yang menjadi sang ibu tak kan kuat menahan tangis air mataku saat anak ketigaku menanyakannya. dalam hati ku berpikir, ya.. kita akan berkumpul, itu sebuah kepastian, jadi untuk apa terlalu berlarut dalam kesedihan. Fajar sudah bahagia disisi empunya, Fajar sudah tidak merasakan sakit apa2 lagi, Fajar sudah tenang. dan itulah takdirNya.. kematian memang selalu menjadi duka yang mendalam, tapi hikmah seakan tak pernah habis dari sebuah kematian.

aku selalu berdoa, apabila sakitku ini menjadi perantara ajalku, maka jadikan ending dari hidupku ini benar2 dalam keadaan yang baik ya Rabb..

اللهم اختم لنا بحسـن الخاتمة ولا تختم علينا بسـوء الخاتمة

“Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul-khatimah (akhir yang baik), dan jangan Kau akhiri hidup kami dengan suu-ul-khatimah (akhir yang buruk)”

Kamis, November 05, 2009

bout my ill

Diposting oleh Soraya di 11/05/2009 03:55:00 PM 6 comment
2 minggu yg lalu, tepatnya di RS. Pasar Rebo w memeriksakan kondisi badan w. sakit. sangat tak tertahankan. padahal saat itu w lagi ga ada uang sama sekali, tapi selalu ada donatur setia yg bersedia membantu w kapan saja n dimana saja, bie.

hufh.. betapa lamanya n betapa ribetnya proses pemeriksaan, mulai dari registrasi pasien, ngantri nunggu dipanggil dokter, konsultasi sebentar, ke kasir, rontgen, konsultasi lagi, ke kasir lagi, cek darah, dan lain sebagainya. alhamdulillah w masih bisa jalan n terlihat sehat, gimana pasien yg bener2 dalam kondisi sakit, mati duluan deh.. buruk sekali memang pelayanan publik di negeri ini.

menghabiskan waktu berjam-jam untuk semua proses itu, n berakhir pada resep dari dokter yg "too expensive" kalo w bilang, secara w g punya uang saat itu.

seminggu berlalu, w kembali memeriksakan diri, evaluasi mengenai kesehatan w setelah minum resep dokter. tapi dokter kali ini berbeda.. ya ampun.. jadilah 2 dokter ortopedi berbeda menangani w. kecewa. n then, setelah mengetahui hasil cek darah, w jadi tau nama penyakit w apa.. FRAKTUR KOMPRESI.

mulai deh searching2 di gugel, apa sih Fraktur Kompresi ituuuh..

FRAKTUR

A. Pengertian
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. (smeltzer S.C & Bare B.G,2001). Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh.( reeves C.J,Roux G & Lockhart R,2001 )

B. Prevalensi
Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki laki daripada perempuan dengan umur dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Sedangkan pada Usila prevalensi cenderung lebih banyak terjadi pada wanita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan perubahan hormon.

Jenis fraktur
  1. Complete fraktur ( fraktur komplet ), patah pada seluruh garis tengah tulang,luas dan melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
  2. Closed frakture ( simple fracture ), tidak menyebabkan robeknya kulit, integritas kulit masih utuh.
  3. Open fracture ( compound frakture / komplikata/ kompleks), merupakan fraktur dengan luka pada kulit ( integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.
  4. Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
  5. Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang
  6. Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang
  7. Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang
  8. Komunitif, fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen
  9. Depresi, fraktur dengan frakmen patahan terdorong kedalam ( sering terjadi pada tulang tengkorak dan wajah )
  10. Kompresi, fraktur dimana tulang mengalami kompresi ( terjadi pada tulang belakang )
  11. Patologik, fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit ( kista tulang, paget, metastasis tulang, tumor )
  12. Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendo pada prlekatannya.
  13. Epifisial, fraktur melalui epifisis
  14. Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.

Manifestasi klinis
Nyeri terus menerus, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan ekstremitas, krepitus, pembengkakan lokal dan perubahan warna.

Pemeriksaan
Tanda dan gejala kemudian setelah bagian yang retak di imobilisasi, perawat perlu mnilai pain ( rasa sakit ), paloor ( kepucatan/perubahan warna), paralisis ( kelumpuhan/ketidakmampuan untuk bergerak ), parasthesia ( kesemutan ), dan pulselessnes ( tidak ada denyut ), Rotgen sinar X, Pemeriksaan CBC jika terdapat perdarahan untuk menilai banyaknya darah yang hilang.

Penatalaksanaan
Segera setelah cidera perlu untuk me- imobilisasi bagian yang cidera apabila klien akan dipindhkan perlu disangga bagian bawah dan atas tubuh yang mengalami cidera tersebut untuk mencegah terjadinya rotasi atau angulasi.
Prinsip penanganan fraktur meliputi :

Reduksi
Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis

Reduksi tertutup, mengembalikan fragmen tulang ke posisinya ( ujung ujungnya saling berhubungan ) dengan manipulasi dan traksi manual. Alat yang digunakan biasanya traksi, bidai dan alat yang lainnya.

Reduksi terbuka, dengan pendekatan bedah. Alat fiksasi interna dalam bentuk pin, kaawat, sekrup, plat, paku.

(source : ILMU KEPERAWATAN "care with love")

***

nah lho.. sampe situ w mikir deh, jgn sampe w dilakukan pendekatan bedah, meski si dokter bilang, klo fisioterapi w gagal dalam artian blom sembuh, harus operasi. hiks.. hiks.. tidaaaak.. w g mau operasi lagi, dulu kecil w udah kenyang operasi :(. w g mau badan w ditanam pin dan sejenisnya.

akhirnya.. w cuma bisa doa n pasrah, n yakin banget klo Allah ga akan memberi w rasa pain yang ga sanggup w tahan, Allah tau diri w lebih dari diri w sendiri.

Ya Allah.. jika Engkau jadikan ini teguran untukku, maka jadikan aku hambaMu yang sadar akan semua salah2ku..

Ya Allah.. jika Engkau jadikan ini ujian untukku, maka perkuat benteng kesabaranku agar aku termasuk orang2 yg bersamaMu..

Ya Allah.. jika Engkau jadikan ini sebagai penghapus dosa2ku, maka ampuni aku dan jadikan ini semakin mendekatkanku padaMu..

Amiiin ya rabbal 'alamin..
 

My Story Life Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting