Jumat, Agustus 31, 2012

Naik Kereta Arah Jakarta - Depok, Sesuatu BGT

Diposting oleh Soraya di 8/31/2012 03:21:00 PM
Kemarin, tepatnya hari Kamis, 30 August 2012 (bertepatan dengan miladnya #20th Lidia), aku untuk pertama kalinya kembali menggunakan transportasi kereta menuju rumah suami di Kalisari, Pasar Rebo. Bertemankan Astri, keluar kantor menuju perempatan sabang menanti 502 yang akhirnya datang mengangkutku di pintu kopaja, ckck.. gapapalah di pintu, nemenin keneknya, hee.. secara cuma jarak pendek, hanya sampai di bawah jembatan st. gondangdia.

Menyebrang - berjalan menuju st. gondangdia - naik tangga - sampai ke loket pembelian karcis. Terburu-terburu karena kereta sudah terlanjur datang. Run Run and Run, menaiki tangga, xtra energi karena berhadapan dengan kereta yang tak kenal kata tunggu. Langsung merangsek masuk ke dalam. Berdesakkan dengan penumpang lain. Sayangnya bukan gerbong khusus wanita yang jadi takdirku di sore menjelang maghrib ini. Jadilah adu badan, adu bahu, adu tangan. Fiuhhh.. jadi teringat 2 tahun yang lalu, jarang-jarang aku berdesakan full seperti ini naik kereta pagi jakarta-depok maupun sore depok-jakarta. Padat yang biasanya terjadi saat kereta hanya 4 gerbong, atau menjelang hari-hari tertentu.

Sepanjang perjalanan banyak mengobrol dengan Astri, guna membuat perjalanan nan menyesakkan ini menjadi kurang terasa. Dempet sana dempet sini, posisiku jadi miring, berdiri susah, ga ada pegangan kecuali Astri, tas melorot ke bawah, tangan kesemutan, ampun ya Rabb.. Transportasi ini tidak cocok untuk orang dengan kondisi tubuh sepertiku. 1 Kata : Kapok.. Ga mau lagi pulang naik KRL kalo ngga kepepet banget.

Jadi mikir, betapa keras dan gigihnya para pencari nafkah yang menggunakan transportasi KRL ini. Karena memang hanya KRL inilah satu-satunya yang memungkinkan dan memadai menuju tempat menjemput rizki, meski dibayar dengan xtra tenaga untuk berdesakkan full, namun tetap KRL yang jadi pilihan. Salut buat KRL Mania yang sehari-harinya bekerja menggunakan transport KRL yang super duper full padet.

40 menit perjalanan kereta dari St. Gondangdia - St. UI. Akhirnyaaa.. -untuk pertama kalinya- alhamdulillaaah turun juga dari kereta yang "membludak" penumpang itu. Legaa banget rasanya. Turun dari peron, menuju peron seberang. Mencari masjid untuk maghriban sebentar. Selesai sholat, keluar dari stasiun UI sambil jajan mata tengok kanan-kiri melihat ATK, Tas, everything lah yang ada disana. Sampai akhirnya mampir ke salah satu toko. Awalnya cuma niat beli tempat pensil ukuran besar buat keep Make Up. Tapi si toko menyediakan tas-tas lucu, tas laptop, binder, dompet hape, masker, serba ada deh yang bikin lamaaa banget mampirnya. Aku dan Astri tertarik dengan tas-tas model rajutan. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli tas dengan model yang sama tetapi warna yang berbeda. Tujuannya bukan hanya sekedar memiliki, tapi juga diskon harga karena membeli lebih dari 1. Akhirnya didapatlah buah tangan berupa tas dari perjalanan sore itu.

Buah Tangan dari jajan mata di st. UI with Astri

Keluar gang st. UI di pinggir jalan Margonda, kami sempatkan istirahat sambil duduk-duduk + makan minum es pocong dan mendoan tempe. dengan harga yang terjangkau, lumayan bisa menghentikan bunyi keroncong yang tak terdengar ini.

narsis dikit ah :p @Es Pocong Margonda (UI)

ini dia neng Astri yang ngga jadi silaturahim ke rumah guru SMPnya :D

Pulang dari es pocong, kami sama-sama naik 112 tujuan Pasar Rebo. Alhamdulillah sepanjang jalan lancar, cuma bang sopir aja yang kelamaan ngetem nyari penumpang, jadi ngulur waktu banyak deh tuk sampai ke rumah. Astri duluan turun di PAL, sedangkan aku masih lanjut perjalanan menuju gongseng. Sesampainya di gongseng, alhamdulillah 09-nya udah ada, jadi ngga perlu nunggu-nunggu lagi :)

Turun di gang bakti, mampir lagi ke indomaret membeli sedikit keperluan yang memang diperlukan (haha.. boros bet kalimatnya). Dan akhirnyaaaaa.. -untuk yang kedua kalinya- dari naik kereta jam 17.45 WIB, sesampainya di rumah jam 20.35 WIB. perjalanan yang panjang dan memakan biaya yang tidak sedikit (karena ditambah jajan mata dan perut). Pertama kalinya pulang ke rumah Kalisari sendiri, without my husband, rasanya cukup lelah dan menyenangkan. Rebahan sebentar, lalu melakukan ini itu, solat dan tilawah, ngga lama bunyi motor yang kunanti terdengar..

Akhirnyaaaa... (untuk yang terakhir kalinya), kira-kira jam 22.25 yang ditunggu-tunggu pulang.. ^^ *my lovely husband*

Ku katakan padanya tentang ke-kapok-anku naik KRL dari Jkt-Depok. Penuhnya ampun-ampun. Lebih baik aku nunggu dijemput di rumahku daripada pulang sendiri. At least, pengalaman yang melelahkan juga menyenangkan karena bisa jelajah kembali area stasiun UI with Astri.

Mungkin kalo naik keretanya lebih awal (bukan mepet2 kereta mau dateng), trus antri di gerbong khusus wanita ngga gini-gini amat kali yaa.. mungkin.. blom pengalaman sih.. :p

Dapet pengalaman dan kenangan yang berharga tepat di usia 2 bulan pernikahan ^_^
(30 Juni 2012 - 30 Agustus 2012)

3 comment:

kikils on 1 September 2012 pukul 21.43 mengatakan...

seru juga ceritanya, kayaknya es pocongnya juga enak

blush on on 3 September 2012 pukul 15.10 mengatakan...

waah,sayang jauh tukang es pocongnya.. gda apa di jakarta?

Soraya on 4 September 2012 pukul 10.04 mengatakan...

kikils:
lumayan enak n ngenyangin es pocongnya

lidia:
ayo Li, buka usaha es pocong di jakarta ;)
kapan-kapan main ke depok, banyak jajanannya :D

Posting Komentar

Tafadhol yang mau komentar.. ^^

 

My Story Life Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting