Kamis, Oktober 04, 2012

Apa sih Qurban itu?

Diposting oleh Soraya di 10/04/2012 11:57:00 AM 0 comment
Alhamdulillah di tanggal 17 Oktober mendatang (menurut kalender), kita akan segera disapa bulan Haji. Semoga Allah tidak lupa menuliskan "PERGI HAJI" dalam kamus takdirku, hehehe..

Ada usulan dari seorang teman komunitas TeKaJe CeRia, untuk urunan/patungan uang guna membeli satu-dua ekor kambing, demi keberkahan komunitas dan demi meramaikan Idul Adha tahun ini. Usulan yang bagus.. disambut baik teman-teman yang lain. Tapi.. setelah baca-baca soal Qurban lebih jauh, ternyata "Qurban 1 kambing = 1 orang" yang menanggung biaya pembeliannya, soal niat pahala dan ganjarannya, baru boleh keroyokan, buat keluarga misalnya.

Akhirnya jadi berkesimpulan, ya Qurban Tejake nanti = SEDEKAH. Bukan Qurban, meskipun dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Qurban. Cuma jadi bertanya-tanya dalam hati, apa ngga sayang sedekah kambing padahal di hari itu sedang berkelimpahan daging dimana-mana.. hm.. berpikir.. dan berpikir. Whatever-lah.. namanya juga sedekah, mau apa aja, mau kapan aja, semoga jadi tabungan pahala wat yang ikhlas bersedekah, aaamiiin..
yuk kita intip artikel soal Qurban. cekidot..

***

Arti dan Hukum Qurban

Kurban (Bahasa Arab: قربن, transliterasi: Qurban), atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum kurban adalah sunnah muakkadah (utama).

Syarat dan pembagian daging kurban

Syarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah sebagai berikut :
  1. Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara halal tanpa berutang. 
  2. Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau biri-biri. 
  3. Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit, dan kuping serta ekor harus utuh. 
  4. Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 5 tahun atau lebih, sapi atau kerbau telah berumur 2 tahun, dan domba atau kambing berumur lebih dari 1 tahun. 
  5. Orang yang melakukan kurban hendaklah yang merdeka (bukan budak), baligh, dan berakal. 
  6. Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain.
  7. Hewan yang digunakan untuk sembelihan qurban adalah unta, sapi, dan kambing. Bahkan para ulama berijma’ (bersepakat) tidak sah apabila seseorang melakukan sembelihan dengan selain binatang ternak tadi.
(Clear yah.. Unta, Sapi, dan Kambing, bukan yang lain!! :D)

Waktu berkurban

Awal waktu

Waktu untuk menyembelih kurban bisa di 'awal waktu' yaitu setelah salat Id langsung dan tidak menunggu hingga selesai khutbah. Bila di sebuah tempat tidak terdapat pelaksanaan salat Id, maka waktunya diperkirakan dengan ukuran salat Id. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum waktunya maka tidak sah dan wajib menggantinya.

Dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

a. Hadits Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang salat seperti salat kami dan menyembelih hewan kurban seperti kami, maka telah benar kurbannya. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum salat maka hendaklah dia menggantinya dengan yang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

b. Hadits Al-Bara` riwayat Al-Bukhari dan yang lainnya tentang kisah Abu Burdah radhiyallahu ‘anhu yang menyembelih sebelum salat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kambingmu adalah kambing untuk (diambil) dagingnya saja.” Dalam lafadz lain disebutkan: "Barangsiapa yang menyembelih (sebelum salat), maka itu hanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk hewan kurban sedikitpun.”

Akhir waktu

Waktu penyembelihan hewan kurban adalah 4 hari, hari Iedul Adha dan tiga hari sesudahnya. Waktu penyembelihannya berakhir dengan tenggelamnya matahari di hari keempat yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Alasannya disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu sebagai berikut:

1. Hari-hari tersebut adalah hari-hari Mina
2. Hari-hari tersebut adalah hari-hari tasyriq
3. Hari-hari tersebut adalah hari-hari melempar jumrah
4. Hari-hari tersebut adalah hari-hari yang diharamkan puasa padanya

Menyembelih di waktu siang atau malam?

Tidak ada khilafiah di kalangan ulama tentang kebolehan menyembelih kkurban di waktu pagi, siang, atau sore, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj: 28)

Mereka hanya berbeda pendapat tentang menyembelih kurban di malam hari. Yang rajih adalah diperbolehkan, karena tidak ada dalil khusus yang melarangnya. Ini adalah tarjih Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu dalam Asy-Syarhul Mumti’ (3/413) dan fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/395, no. fatwa 9525). Yang dimakruhkan adalah tindakan-tindakan yang mengurangi sisi keafdhalannya, seperti kurang terkoordinasi pembagian dagingnya, dagingnya kurang segar, atau tidak dibagikan sama sekali. Adapun penyembelihannya tidak mengapa. Adapun ayat di atas (yang hanya menyebut hari-hari dan tidak menyebutkan malam), tidaklah menunjukkan persyaratan, namun hanya menunjukkan keafdhalan saja.

Ketentuan Qurban Kambing

Seekor kambing hanya untuk qurban satu orang dan boleh pahalanya diniatkan untuk seluruh anggota keluarga meskipun jumlahnya banyak atau bahkan yang sudah meninggal dunia.

كَانَ الرَّجُلُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّى بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya.”

Asy Syaukani mengatakan, “(Dari berbagai perselisihan ulama yang ada), yang benar, qurban kambing boleh diniatkan untuk satu keluarga walaupun dalam keluarga tersebut ada 100 jiwa atau lebih.

Ketentuan Qurban Sapi & Unta

Seekor sapi boleh dijadikan qurban untuk 7 orang. Sedangkan seekor unta untuk 10 orang (atau 7 orang). Dari Ibnu Abbasradhiyallahu’anhu beliau mengatakan,

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ فَحَضَرَ الأَضْحَى فَاشْتَرَكْنَا فِى الْبَقَرَةِ سَبْعَةً وَفِى الْبَعِيرِ عَشَرَةً

”Dahulu kami penah bersafar bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam lalu tibalah hari raya Idul Adha maka kami pun berserikat sepuluh orang untuk qurban seekor unta. Sedangkan untuk seekor sapi kami berserikat sebanyak tujuh orang.”

Bagaimana Hukum Qurban Secara Kolektif

Sebagaimana ketentuan di atas, satu kambing hanya boleh untuk satu orang (dan boleh diniatkan untuk anggota keluarga), satu sapi untuk tujuh orang (termasuk anggota keluarganya), dan satu unta untuk sepuluh orang (termasuk anggota keluarganya), lalu bagaimana jika 1 kambing dijadikan qurban untuk 10 orang atau untuk satu sekolahan (yang memiliki murid ratusan orang) atau satu desa? Ada yang melakukan seperti ini dengan alasan dana yang begitu terbatas.

Kemudiam kasus lainnya, Ada seorang ayah yang meninggal dunia. Kemudian anaknya tersebut ingin berqurban untuk ayahnya. Namun ada yang menyarankan padanya, ”Engkau tidak boleh menyembelih unta untuk qurban satu orang. Sebaiknya yang disembelih adalah satu ekor kambing. Karena unta lebih utama dari kambing. Jadi yang mengatakan ”Sembelihlah unta”, itu keliru”. Karena apabila ingin berkurban dengan unta, maka harus dengan patungan bareng-bareng.

Jawab:

Boleh berkurban atas nama orang yang meninggal dunia, baik dengan satu kambing atau satu unta. Adapun orang yang mengatakan bahwa unta hanya boleh disembelih dengan patungan bareng-bareng, maka perkataan dia yang sebenarnya keliru. Akan tetapi, kambing tidak sah kecuali untuk satu orang dan shohibul qurban (orang yang berqurban) boleh meniatkan pahala qurban kambing tadi untuk anggota keluarganya. Adapun unta boleh untuk satu atau tujuh orang dengan bareng-bareng berqurban. Tujuh orang tadi nantinya boleh patungan dalam qurban satu unta. Sedangkan sapi, kasusnya sama dengan unta.

Dari penjelasan ini, maka kita bisa ambil beberapa pelajaran:
  1. Seorang pelaku qurban dengan seekor kambing boleh mengatasnamakan qurbannya atas dirinya dan keluarganya.
  2. Qurban dengan sapi atau unta boleh dipikul oleh tujuh orang.Yang dimaksud kambing untuk satu orang, sapi dan unta untuk tujuh orang adalah dalam masalah orang yang menanggung pembiayaannya.
  3. Tidak sah berqurban dengan seekor kambing secara kolektif/urunan lebih dari satu orang lalu diniatkan atas nama jama’ah, sekolah, RT atau desa. Kambing yang disembelih dengan cara seperti ini merupakan daging kambing biasa dan bukan daging qurban.
Solusi dalam Iuran Qurban

Solusi yang bisa kami tawarkan untuk masalah iuran hewan qurban secara patungan adalah dengan acara arisan qurban. Jadi setiap tahun beberapa orang bisa bergantian untuk berqurban. Di antara alasan dibolehkan hal ini karena sebagian ulama membolehkan berutang ketika melakukan qurban.

Imam Ahmad bin Hambal mengatakan tentang orang yang tidak mampu aqiqah, ”Jika seseorang tidak mampu aqiqah, maka hendaknya ia mencari utangan dan berharap Allah akan menolong melunasinya. Karena seperti ini akan menghidupkan ajaran Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.” Qurban sama halnya dengan aqiqah.

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Dulu Abu Hatim pernah mencari utangan dan beliau pun menggiring unta untuk disembelih. Lalu dikatakan padanya, ”Apakah betul engkau mencari utangan dan telah menggiring unta untuk disembelih?” Abu Hatim menjawab, ”Aku telah mendengar firman Allah,

لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ

”Kamu akan memperoleh kebaikan yang banyak padanya.” (QS. Al Hajj: 36)”

Catatan:
  1. Yang mengikuti arisan tersebut hendaknya orang yang berkemampuan karena yang namanya arisan berarti berutang.
  2. Harga kambing bisa berubah setiap tahunnya. Oleh karena itu, arisan pada tahun pertama lebih baik setorannya dilebihkan dari perkiraan harga kambing untuk tahun tersebut.
  3. Ketika menyembelih tetap mengatasnamakan individu (satu orang untuk kambing atau tujuh orang untuk sapi dan unta) dan bukan mengatasnamakan jama’ah atau kelompok arisan.
Bagaimana dengan Hadits ”Ini adalah qurbanku dan qurban siapa saja dari umatku yang belum berqurban”?

Sebagian orang ada yang beralasan benarnya qurban secara kolektif melebihi ketentuan syari’at yang dikemukakan di atas dengan alasan hadits Jabir bin ’Abdillah berikut:

شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ مِنْ مِنْبَرِهِ وَأُتِىَ بِكَبْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِيَدِهِ وَقَالَ « بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّى وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِى ».

”Aku bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menghadiri shalat Idul Adha di tanah lapang. Setelah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkhutbah, beliau turun dari mimbar kemudian beliau diserahkan satu ekor domba. Lalu beliau memotong dengan tangannya, lantas bersabda, ”Bismillah, wallahu akbar. Ini adalah qurbanku dan qurban siapa saja dari umatku yang tidak ikut berqurban”.” Mereka beralasan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam saja niatkan untuk seluruh umatnya yang tidak berqurban, maka berarti kami boleh niatkan qurban untuk satu RT, satu sekolahan atau satu desa.

Sanggahan: Mengenai hadits ”qurban siapa saja yang tidak ikut berqurban”, ini adalah khusus untuk Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan tidak untuk yang lainnya. Jadi, beliau diperbolehkan berkurban untuk seluruh umatnya (selain keluarganya). Sedangkan umatnya hanya diperbolehkan menyembelih qurban untuk dirinya dan keluarganya sebagaimana dijelaskan di muka.

Al Qodhi Abu Ishaq mengatakan, ”Perkataan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ini –wallahu a’lam- sebagaimana seseorang boleh berqurban untuk dirinya dan keluarganya, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam boleh berqurban atas nama seluruh kaum muslimin karena beliau adalah ayah mereka dan istri-istri beliau adalah ibu mereka.” Oleh karena, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah ayah kaum muslimin, maka beliau diperbolehkan meniatkan qurban untuk dirinya dan keluarganya (yaitu seluruh kaum muslimin).

Kesimpulan:
  1. Penyembelihan qurban untuk diri dan keluarga dibolehkan sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini berdasarkan amalan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
  2. Penyembelihan qurban untuk diri sendiri dan untuk seluruh umat Islam selain keluarga hanyalah khusus bagi Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam. Dalilnya, para sahabat tidak ada yang melakukan hal tersebut sepeninggal Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Yang ada mereka hanya menyembelih qurban untuk diri sendiri dan keluarga. 
  3. Sebagian kaum muslimin yang menyembelih qurban untuk satu sekolah atau untuk satu RT atau untuk satu desa adalah keliru, seperti ini tidak dilakukan oleh para salaf terdahulu.
 - Tambahan pembahasan -

Ketentuan Umur Hewan Qurban

Ketentuan umur untuk hewan qurban tersebut adalah sebagai berikut:
1. Unta, umur minimal 5 tahun
2. Sapi, umur minimal 2 tahun
3. Kambing, umur minimal 1 tahun
4. Domba Jadza’ah, umur minimal 6 bulan

Hewan Qurban yang Lebih Utama

Yang paling dianjurkan sebagai hewan qurban sebagai berikut:
  1. Yang paling gemuk dan sempurna. Bahkan jika berqurban dengan satu qurban yang gemuk itu lebih baik daripada dua hewan qurban yang kurus. Karena yang diinginkan adalah daging. Semakin banyak daging yang dimiliki hewan tersebut maka itu semakin baik. 
  2. Hewan qurban yang lebih utama adalah unta, kemudian sapi, kemudian kambing. Namun satu ekor kambing lebih baik daripada kolektif dalam sapi atau unta. 
  3. Warna yang paling utama adalah putih polos, kemudian warna debu (abu-abu), kemudian warna hitam. 
  4. Berkurban dengan hewan jantan lebih utama dari hewan betina.
Cacat Hewan Qurban

Cacat hewan qurban dibagi menjadi 3:

1. Cacat yang menyebabkan tidak sah untuk berqurban, ada 4:
  1. Buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya. Jika butanya belum jelas – orang yang melihatnya menilai belum buta – meskipun pada hakekatnya kambing tersebut satu matanya tidak berfungsi maka boleh diqurbankan. Demikian pula hewan yang rabun senja. ulama' madzhab syafi'iyah menegaskan hewan yang rabun boleh digunakan untuk qurban karena bukan termasuk hewan yang buta sebelah matanya.
  2. Pincang dan tampak jelas pincangnya. Artinya pincang dan tidak bisa berjalan normal. Akan tetapi jika baru kelihatan pincang namun bisa berjalan dengan baik maka boleh dijadikan hewan qurban.
  3. Sakit dan tampak jelas sakitnya
  4. Sangat tua sampai-sampai tidak punya sumsum tulang
  5. Dan jika ada hewan yang cacatnya lebih parah dari 4 jenis cacat di atas maka lebih tidak boleh untuk digunakan berqurban.
2. Cacat yang menyebabkan makruh untuk berqurban, ada 2:
  1. Sebagian atau keseluruhan telinganya terpotong
  2. Tanduknya pecah atau patah (lihat Shahih Fiqih Sunnah, 2/373)
3. Cacat yang tidak berpengaruh pada hewan qurban (boleh dijadikan untuk qurban) namun kurang sempurna.

Selain 6 jenis cacat di atas atau cacat yang tidak lebih parah dari itu maka tidak berpengaruh pada status hewan qurban. Misalnya tidak bergigi (ompong), tidak berekor, bunting, atau tidak berhidung. Wallahu a'lam.

Semoga pelajaran yang kami sajikan ini bermanfaat bagi kaum muslimin sekalian. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

***

Oke deh, semoga bermanfaat wat kita. Sedikit banyaknya sebagai seorang yang berKTP Islam, kita harus tau dan mau mempelajari apa-apa yang ada didalamnya, termasuk salah satunya tentang Qurban ini. Bagi yang berkelimpahan rizki, ayo berqurban.. karena berikut ini manfaat dan keutamaannya;

Keutamaan berqurban

“Maka dirikanlah (kerjakan) shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah.” (QS Al-Kautsar: 1-2)

Berqurban merupakan amalan yang paling dicintai ALLAH SWT pada saat Idul Adha. Sabda Nabi SAW: “Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya qurban yang lebih dicintai ALLAH selain menyembelih qurban.” (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan hadits itu Imam Ahmad bin Hambal, Abu Zanad, dan Ibnu Taimiyah berpendapat, “Menyembelih hewan pada hari raya qurban, aqiqah (setelah mendapat anak), dan hadyu (ketika haji), lebih utama daripada shadaqah yang nilainya sama.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)

Manfaat berqurban

1. Menghidupkan sunnah Nabi ALLAH, Ibrahim a.s.,
2. Mendidik jiwa ke arah taqwa dan mendekatkan diri kepada ALLAH.
3. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hatu dan berjihad di jalan ALLAH.
4. Menghapuskan dosa dan mengharap keridhaan ALLAH.
5. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia.

Source : Artikel Rumaisho, Wikipedia, Usaha Maju.Com

Jumat, September 28, 2012

Menikah itu..

Diposting oleh Soraya di 9/28/2012 03:15:00 PM 1 comment
Menikah itu.. Menghalalkan apa-apa yang haram, menghalalkan apa-apa yang sebelumnya Allah larang terjadi antara pria dan wanita.

Menikah itu medan perjuangan. Dimana lahir dan batin menjadi alat perjuangan mengarungi bahtera rumah tangga.

Tatkala kita menuntut kesempurnaan pada pasangan, namun Allah tidak menghendaki kesempurnaan itu ada padanya.. pantaskan kita marah? pantaskah kita kecewa? padahal seharusnya kita berkaca akan segunung kekurangan yang ada pada diri kita sendiri..
 
Menikah itu menerima sepenuh hati, seikhlas jiwa, semua kekurangan yang ada, yang akan ada, dan terus muncul di hari-hari kedepan. Jangan bicara soal kelebihan. Karena sejatinya, kekuranganlah yang menuntut perjuangan besar untuk tetap bertahan.

Menikah itu indah.. tatkala pasangan, berusaha memahami, meskipun tidak mengerti apa yang diinginkan, apa yang diharapkan kekasihnya. Indah jika sama-sama bisa menjaga perasaan dan ego. Saling bekerja sama dengan cinta dan kasih sayang.

Menikah itu sakinah.. menentramkan jiwa dan menghilangkan rasa takut akan dosa pacaran. Membuang jauh-jauh kemurkaan Allah atas maksiat yang dilakukan.

Menikah itu perlu banyak belajar, bahkan sebelum pernikahan hadir dalam hidup kita. Belajar bagaimana memulai pernikahan yang mengundang berkah Allah, belajar bagaimana menjadi suami/istri yang sholeh/sholehah, belajar bagaimana memanajemen hati, belajar memperkuat kesabaran dan keikhlasan, belajar dewasa menghadapi serta menyikapi masalah dan tantangan hidup, belajar bijak mengambil keputusan, belajar melakukan dan memberi apapun tanpa pamrih, belajar belajar dan belajar.

Menikah itu menyenangkan ketika hati sama-sama damai, sama-sama berpikir positif, sama-sama faham dan mengerti apa arti "pernikahan" itu.

Menikah itu marah, kesal, benci dengan sebenar-benarnya, bukan dengan kepura-puraan yang berangsur-angsur memudar. Maka dari itu, hati-hati menjaga hati. Jaga ia agar tetap terkendali dari nafsu amarah yang selalu dikipas-kipaskan syaithan demi mengganggu ketenanganmu berumah tangga. Berbanding terbalik dengan pacaran bukan?

Menikah itu lelah.. karena syaitan telah pergi mengumbar asmara di saat pacaran yang didalamnya berisi semua yang Allah larang, dan menghembuskan kejenuhan dan kebosanan di saat semua telah Allah halalkan..

Menikah itu pasti indah dan menyenangkan.. bila tidak didahului pacaran dan hal-hal yang memang belum menjadi hak kita, karena kita baru berhak atas seseorang setelah ijab qobul terucap..

Menikah itu lebih cepat lebih baik, karena tak perlu menabung dosa banyak-banyak akibat pacaran.

Menikah itu baru ku kecap tepatnya selama 2 bulan 28 hari. Alhamdulillah, 2 hari lagi akan menginjak usia 3 bulan. Rasanya.. sedikit berbeda dengan manisnya pengantin baru yang banyak didendangkan banyak orang, mungkin akibat masa pacaran yang cukup lama (astaghfirulloh.. ampuni dosaku di masa lampau Ya Allah.. faghfirlii.. fa'fu 'annii..).

Sekedar saran, Apa-apa yang Allah larang itu ada hikmahnya, termasuk kenapa Allah melarang pacaran. Pacaran itu tidak hanya bergandengan tangan saja, tapi juga sms-an, telponan, dan segala bentuk komunikasi lainnya termasuk dalam kategori pacaran. Belum tentu sang pacar yang alih-alih berjanji akan menikahi kita itu sudah Allah takdirkan menjadi suami kita kelak bukan? walaupun dia pria yang baik, telaten bekerja, sholeh beribadah, tapi.. urusan jodoh itu kepunyaan Allah. Rahasia yang tidak ada yang bisa mengintip, siapa jodoh kita kelak.. apakah akan dipertemukan di dunia ini atau nanti di akhirat, apakah sholeh, biasa saja, atau bahkan mungkar? (na'uudzubillaahi min dzaalik)

Teringat ucapan teman, "w mah ngga mau pacaran, kalopun orang yang pacaran sampe nikah, pernikahannya juga ga berkah". Dan seorang teman yang bijak-pun menjawab "Makanya.. ketika walimatul 'usry kan kita semua yang hadir dianjurkan mendoakan 'baarokallaahu lakuma wa baaroka 'alaikumaa wa jama'a bainakumaa fii khoiir', supaya Allah memberkahi mereka (sang pengantin) dan menjadikan kebersamaan mereka dalam kebaikan".

Pacaran itu bukan pilihan, tapi bertemanlah yang sehat, tanpa ada syaithan didalamnya. Teman.. belum terlambat untuk menjadi muslimah yang berusaha menyempurnakan dirinya, dengan menjaga hati demi sang suami yang akan datang suatu hari nanti, meminangmu dengan segudang kebaikan yang dimiliki, dengan hati yang benar-benar bersih, sebersih dirimu menjaga hatimu..

Jarang.. jarang sekali ada muslimah yang mampu menjaga hatinya. 1:1000. Maukah kau menjadi muslimah pilihan? Menjadi 1 yang terbaik dari 1000?

Semoga Allah mengampuni dosaku, dosanya, dosa orang-orang mukmin dan mukminat yang masih saja menabung dosa untuk akhiratnya..

Ya Allah.. bimbing diriku dan suamiku menjalani rumah tangga yang Engkau Ridhoi, Engkau Rahmati..
Ya Allah.. jadikan kekurangan-kekurangan yang ada pada diri kami mampu diterima oleh pasangan kami..
Ya Allah.. berkahilah pernikahan kami, jadikan kebersamaan kami selalu berada dalam kebaikan dan ketaatan..
Ya Allah.. jadikan kami mampu membedakan yang benar itu benar, dan yang bathil itu bathil.. jangan samarkan kami dengan kebaikan padahal itu keburukan..
Ya Allah.. tunjukkan kami jalan yang lurus.. bukan jalan mereka yang sesat..


Aamiin..

Aya & Tohir (30 Juni 2012)

"Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan.."

(Doa Robithoh)

Jumat, Agustus 31, 2012

Naik Kereta Arah Jakarta - Depok, Sesuatu BGT

Diposting oleh Soraya di 8/31/2012 03:21:00 PM 3 comment
Kemarin, tepatnya hari Kamis, 30 August 2012 (bertepatan dengan miladnya #20th Lidia), aku untuk pertama kalinya kembali menggunakan transportasi kereta menuju rumah suami di Kalisari, Pasar Rebo. Bertemankan Astri, keluar kantor menuju perempatan sabang menanti 502 yang akhirnya datang mengangkutku di pintu kopaja, ckck.. gapapalah di pintu, nemenin keneknya, hee.. secara cuma jarak pendek, hanya sampai di bawah jembatan st. gondangdia.

Menyebrang - berjalan menuju st. gondangdia - naik tangga - sampai ke loket pembelian karcis. Terburu-terburu karena kereta sudah terlanjur datang. Run Run and Run, menaiki tangga, xtra energi karena berhadapan dengan kereta yang tak kenal kata tunggu. Langsung merangsek masuk ke dalam. Berdesakkan dengan penumpang lain. Sayangnya bukan gerbong khusus wanita yang jadi takdirku di sore menjelang maghrib ini. Jadilah adu badan, adu bahu, adu tangan. Fiuhhh.. jadi teringat 2 tahun yang lalu, jarang-jarang aku berdesakan full seperti ini naik kereta pagi jakarta-depok maupun sore depok-jakarta. Padat yang biasanya terjadi saat kereta hanya 4 gerbong, atau menjelang hari-hari tertentu.

Sepanjang perjalanan banyak mengobrol dengan Astri, guna membuat perjalanan nan menyesakkan ini menjadi kurang terasa. Dempet sana dempet sini, posisiku jadi miring, berdiri susah, ga ada pegangan kecuali Astri, tas melorot ke bawah, tangan kesemutan, ampun ya Rabb.. Transportasi ini tidak cocok untuk orang dengan kondisi tubuh sepertiku. 1 Kata : Kapok.. Ga mau lagi pulang naik KRL kalo ngga kepepet banget.

Jadi mikir, betapa keras dan gigihnya para pencari nafkah yang menggunakan transportasi KRL ini. Karena memang hanya KRL inilah satu-satunya yang memungkinkan dan memadai menuju tempat menjemput rizki, meski dibayar dengan xtra tenaga untuk berdesakkan full, namun tetap KRL yang jadi pilihan. Salut buat KRL Mania yang sehari-harinya bekerja menggunakan transport KRL yang super duper full padet.

40 menit perjalanan kereta dari St. Gondangdia - St. UI. Akhirnyaaa.. -untuk pertama kalinya- alhamdulillaaah turun juga dari kereta yang "membludak" penumpang itu. Legaa banget rasanya. Turun dari peron, menuju peron seberang. Mencari masjid untuk maghriban sebentar. Selesai sholat, keluar dari stasiun UI sambil jajan mata tengok kanan-kiri melihat ATK, Tas, everything lah yang ada disana. Sampai akhirnya mampir ke salah satu toko. Awalnya cuma niat beli tempat pensil ukuran besar buat keep Make Up. Tapi si toko menyediakan tas-tas lucu, tas laptop, binder, dompet hape, masker, serba ada deh yang bikin lamaaa banget mampirnya. Aku dan Astri tertarik dengan tas-tas model rajutan. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli tas dengan model yang sama tetapi warna yang berbeda. Tujuannya bukan hanya sekedar memiliki, tapi juga diskon harga karena membeli lebih dari 1. Akhirnya didapatlah buah tangan berupa tas dari perjalanan sore itu.

Buah Tangan dari jajan mata di st. UI with Astri

Keluar gang st. UI di pinggir jalan Margonda, kami sempatkan istirahat sambil duduk-duduk + makan minum es pocong dan mendoan tempe. dengan harga yang terjangkau, lumayan bisa menghentikan bunyi keroncong yang tak terdengar ini.

narsis dikit ah :p @Es Pocong Margonda (UI)

ini dia neng Astri yang ngga jadi silaturahim ke rumah guru SMPnya :D

Pulang dari es pocong, kami sama-sama naik 112 tujuan Pasar Rebo. Alhamdulillah sepanjang jalan lancar, cuma bang sopir aja yang kelamaan ngetem nyari penumpang, jadi ngulur waktu banyak deh tuk sampai ke rumah. Astri duluan turun di PAL, sedangkan aku masih lanjut perjalanan menuju gongseng. Sesampainya di gongseng, alhamdulillah 09-nya udah ada, jadi ngga perlu nunggu-nunggu lagi :)

Turun di gang bakti, mampir lagi ke indomaret membeli sedikit keperluan yang memang diperlukan (haha.. boros bet kalimatnya). Dan akhirnyaaaaa.. -untuk yang kedua kalinya- dari naik kereta jam 17.45 WIB, sesampainya di rumah jam 20.35 WIB. perjalanan yang panjang dan memakan biaya yang tidak sedikit (karena ditambah jajan mata dan perut). Pertama kalinya pulang ke rumah Kalisari sendiri, without my husband, rasanya cukup lelah dan menyenangkan. Rebahan sebentar, lalu melakukan ini itu, solat dan tilawah, ngga lama bunyi motor yang kunanti terdengar..

Akhirnyaaaa... (untuk yang terakhir kalinya), kira-kira jam 22.25 yang ditunggu-tunggu pulang.. ^^ *my lovely husband*

Ku katakan padanya tentang ke-kapok-anku naik KRL dari Jkt-Depok. Penuhnya ampun-ampun. Lebih baik aku nunggu dijemput di rumahku daripada pulang sendiri. At least, pengalaman yang melelahkan juga menyenangkan karena bisa jelajah kembali area stasiun UI with Astri.

Mungkin kalo naik keretanya lebih awal (bukan mepet2 kereta mau dateng), trus antri di gerbong khusus wanita ngga gini-gini amat kali yaa.. mungkin.. blom pengalaman sih.. :p

Dapet pengalaman dan kenangan yang berharga tepat di usia 2 bulan pernikahan ^_^
(30 Juni 2012 - 30 Agustus 2012)

Jumat, Agustus 03, 2012

Happy Milad For My Beloved One

Diposting oleh Soraya di 8/03/2012 08:55:00 AM 2 comment
Alhamdulillah.. Hari ini Tohirku milad yang ke 23, tepat di hari Jumat yang penuh barokah plus di Bulan Romadhon yang mulia. Alhamdulillah di miladnya yang sekarang, aku sudah menjadi bagian dari hidupnya :)

Sebulan 4 hari tepatnya kebersamaan kami terangkai dalam rumah tangga, yang tak henti ku harapkan agar Allah senantiasa memberkahi pernikahan kami, menjadikannya sakinah, mawaddah wa rohmah. Aamiin..

di Milad suami yang ke 23, meski tidak bersama sepanjang malam-sore (karena pekerjaan yang selalu menyita waktunya tuk bersamaku), aku ingin mempersembahkan sebuah hadiah kecil. Cake Birthday salah satunya.. meski bukan buatan sendiri, tapi aku harap bisa sedikit menyenangkan hatinya (syukur2 jika lebih banyak menyenangkannya, hehe..)

Banyak doa yang kupanjatkan untuknya.. lebih banyak dan lebih panjang dari doaku sehari-hari. Ini moment spesial, meski banyak yang salah kaprah menyikapi moment milad dengan hura-hura. Moment berkurangnya jatah umur, setahun demi setahun. ya Allah.. berkahi usianya.. keberkahan yang mencakup semua aspek kehidupannya.

Cake ini kupersembahkan sebagai bentuk
syukur atas nikmat usia yang Engkau karuniakan untuknya.. Terimakasihku juga karena Engkau telah memberiku kesempatan menjadi istri untuknya. Terimakasih Allah, Engkau memberiku waktu menikmati kehidupan rumah tangga baru ini bersamanya.

Harapan-harapan dan doa-doa yang terucap hari ini, semoga Engkau ijabah ya Rabb.. Jadikan usianya berada dalam kebaikan dan ketaatan, karuniakan kesehatan lahir maupun batinnya, sholehkan ia.. murahkan rizkinya dengan rizki yang halal, karuniakan pekerjaan yang baik, kelancaran dan kemudahan kuliahnya, karuniakan kelembutan hati, kesabaran, kebijaksanaan, kedewasaan serta kepemimpinan agar ia menjadi suami dan kelak calon ayah yang baik bagiku dan anak-anakku, jadikan kebersamaan kami dalam rumah tangga ini mendapatkan rahmat serta ridhoMu..

Aamiiin Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiiin..

Happy Milad Suamiku, Barakallah fii 'umrik (^_^)

uhibbuka yaa habibie.. i love you my beloved, Tohir Isnaeni

Selasa, Juli 10, 2012

Persiapan Keluarga Menyambut Ramadhan

Diposting oleh Soraya di 7/10/2012 12:03:00 PM 2 comment
Kajian Muslimah
22 Juni 2012 - Pukul 12.30 WIB - 13.00 WIB
Musholla Tarbiyah KPPTI Lt. 23
Ustadzah Nani Handayani

Tema : Persiapan Keluarga Menyambut Ramadhan

Alhamdulillah hari jumat lalu, tepatnya 22 Juni 2012 aku bisa mengikuti kembali yang namanya 'live' kajian setelah sekian lama absen dari liqo, kajian-kajian, pengajian, dll. Alhamdulillah masih dikasi kesempatan menuntut ilmu :D

Tema Kajian mengenai "Persiapan Keluarga Menyambut Ramadhan". Meskipun belum berkeluarga, tapi "akan berkeluarga" dalam 8 hari kedepan (terhitung 22 Juni ke 30 Juni), hee.. biar bagaimana juga kan aku juga bagian dari keluarga itu sendiri. At least, ambil ilmunya wat diterapin untuk diri sendiri dulu deh.

Sang Ustazah Nani Handayani menjelaskan bahwa persiapan-persiapan yang perlu dilakukan menjelang kehadiran bulan penuh berkah Ramadhan salah satunya adalah Persiapan Fisik Pribadi maupun Keluarga. Dalam persiapan fisik ini, perlu diperhatikan yang namanya Sunnah Puasa. Apa saja ya yang termasuk Sunnah Puasa..?? Berikut uraiannya:
  1. Menyegerakan berbuka
  2. Berdoa ketika berbuka
  3. Berbuka dengan yang manis, sangat dianjurkan dengan kurma.
  4. Sahur. sahur termasuk sunnah puasa, selain berpahala jika dikerjakan, didalam sahur kita mendapatkan keberkahan, yakni dengan mengakhirkan sahur dengan batas akhir ketika azan subuh berkumandang.
tips untuk semangat ketika bersahur yaitu kebalikan dari berbuka (dari segi makanan). sediakan makanan fresh ketika sahur (yang biasanya disajikan ketika berbuka). hal ini dikarenakan makanan ketika sahur itu dipersiapkan untuk puasa seharian penuh, sedangkan makanan ketika berbuka udahannya justru untuk tidur. selain itu, makanan berbuka yang terlalu 'istimewa' memberi efek mengantuk dan malas, padahal masih ada keberkahan lain yang harus dikejar di malam hari ramadhan dengan tarawih jama'ah.

Sang Ustazah juga bilang, ada 3 ciri orang yang puasanya itu bisa disebut "berkualitas". yang bagaimana ya? apakah kita termasuk orang-orang yang "berkualitas" dalam berpuasa? semoga iya, amiin..
  1. Orang yang paling aktif melakukan kebaikan. bisa dibilang "Produktif Beramal Sholeh".
  2. Orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang mungkar. orang tsb mampu menghindari diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat, hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa. apa saja ya hal-hal terlarang itu? sebut saja ghibah, nonton gossip di TV, mencuri, berkhalwat, dsb.
  3. Orang yang menampakkan rasa gembira ketika menyambut, menjalani puasa ramadhan. ekspresi gembira bisa terlihat dengan murah dan banyaknya senyum, wajah yang berseri-seri, ringan tangan membantu orang lain, dsb.
Karena Ramadhan ini datengnya setahun sekali, yang kita bahkan ngga tau tahun ini kedapetan apa ngga, ngga ada ruginya kita buat schedule yang goalnya merupakan target-target ramadhan, diantaranya;
  • tarawihnya full, ngga bolong-bolong
  • khatamul qur'an, minimal banget 1x
  • banyak sedekah, karena berkahnya Allah berlimpah ruah di Bulan Suci satu ini
sekarang masuk ke sesi tanya jawab yaa..
question #1
"dalam persiapan menyambut ramadhan, kebanyakan anak-anak dilatih untuk bergembira dengan kedatangannya melalui aksi pawai menyambut ramadhan, apakah hal itu termasuk bid'ah?"

sang Ustazah menjawab yang kurang lebih begini "yang namanya bid'ah itu HANYA DALAM HAL IBADAH, apabila sesuatu yang itu bisa dijadikan sebagai sarana dakwah (wasilah dakwah), maka bukan disebut bid'ah. karnaval/pawai menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tidak bisa disebut bid'ah karena fungsinya hanya sebatas sarana menyampaikan dakwah. dan karnaval/pawai tersebut tidak termasuk dalam kategori ibadah.

question #2
"apakah benar syaitan itu dibelenggu pada saat bulan ramadhan?"
sang Ustazah menjawab yang kurang lebih begini "makna dari syaitan dibelenggu adalah hanya untuk orang-orang yang menjalankan puasanya dengan benar. seperti halnya hadits yang sering dikemukakan "tidaklah seseorang mencuri, melainkan imannya sedang lepas dari hatinya"

question #3
ada pertanyaan mengenai fidyah dan qodho shaum ramadhan.
jika ada kasus seperti ini, seorang wanita melahirkan di bulan ramadhan, kemudian selama 1 tahun kedepan menyusui dan tidak sempat/mampu mengqodho shaumnya, maka wanita tsb terkena hukum membayar fidyah sebanyak 30 hari disertai qodho ramadhan juga. fidyah tersebut sebaiknya dibayarkan setelah ramadhan.

bagi wanita haidh, yang belum juga mengqodho shaumnya padahal sudah melewati masa 1 tahun, maka wajib baginya untuk membayar fidyah (denda kelalaian) dan juga qodho shaum sebanyak hari yang ditinggalkan.

untuk puasa syawal, menurut Ustazah Nani boleh-boleh saja seorang wanita yang punya hutang puasa mendahulukan syawal, tapi dengan syarat setelah selesai syawal menyegerakan untuk mengqodho utang shaumnya.

semoga ilmu ini bermanfaat untuk aku pribadi dan para pembaca..

la'alla Nafa'a (^_^)

Rabu, April 25, 2012

Memulai Hari Tanpa GALAU

Diposting oleh Soraya di 4/25/2012 11:54:00 AM 0 comment

dakwatuna.com - Pagi begitu indah untuk dilewati begitu saja, semangat memulai hari akan menjadi ukuran seberapa manfaatnya hari ini bagi kita. Memulai dengan hal-hal yang positif tentunya akan selalu dan berakhir dengan hasil yang positif pula. Asy Syahid Hasan Al-Banna pernah berkata Malammu begitu berharga, maka jangan kamu murahkan dia dengan kelalaian”. Tentu dengan menghidupkan malam-malam kita dengan mendekati diri kepada Allah. Saya kira tidak masalah kalau pernyataan beliau saya copy dan mengubah redaksi waktu yang ada, saya pun berkata “Pagi kita begitu berharga, maka jangan kita murahkan dia dengan kelalaian.”

Kicauan burung mengajari kita cara memulai hari, dengan kicauan merdunya pertanda mereka memulai hari dengan syukur dan memuji kebesaran Allah swt. Antara kita dan Burung, tapi bukan masalah mana yang lebih hebat untuk terbang, ini juga bukan urusan tentang siapa yang lebih pintar, juga bukan siapa yang lebih sempurna. Tetapi, siapa yang lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Sang Pencipta kepada dua makhluk ini.

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (QS. Annur: 41)

Bersyukur dan bersyukur, memulai hari dengan memuji kebesaran Allah, insya Allah hari-hari kita akan dipenuhi kebahagiaan dan ketenangan. Jauh dari yang namanya kegalauan. Galau itu hadir tatkala kita sudah lupa cara berterima kasih atas apa yang kita terima saat ini. Kita lupa ada yang Maha di atas segalanya, sehingga dengan mudah terbawa suasana dan sangat disayangkan kalau sampai ada yang menyalahkan suasana, menggerutu dan timbul keputusasaan.

Karena Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu.” (Benjamin Franklin)

Sehingga sedikit sekali waktu bahagia yang kita miliki, selalu melihat kebahagiaan itu berada di atas kepala orang lain. Secara tidak sadar bahwa kebahagiaan juga berhak kita miliki dan itu ada, tapi belum terlihat oleh kita. Ayo mulai hari kita dengan:

1. Shalat subuh

Cara kita memulai hari dengan bersyukur, menyembah dan meminta kepada pemilik alam semesta, yang menggerakkan seluruh hati manusia. Sehingga kemudharatan tidak akan menimpa kita kecuali dengan izinNya, dan kesuksesan tidak akan kita raih kecuali dengan izinNya. Apapun kemauan kita, ayo kita minta sama pemilik Alam ini dan barengi usaha dan tawakal kita. Insya Allah tidak akan sia-sia. Selamat mencoba.

2. Dzikir subuh

Mensyukuri waktu subuh kita, karena di subuh ini masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menikmati sisa-sia hidup kita. Alangkah baik-nya kalau kita memiliki buku panduan dzikir subuh, dan bisa dibeli di toko buku terdekat yaitu Alma’tsurat Dzikir pagi dan sore. Selamat mencoba.

3. Tilawah Al-Qur’an

Lantunan Kalamullah akan membuat ketenangan tersendiri bagi Batin kita, selain lipatan pahala dari huruf demi huruf yang kita baca. Selamat mencoba.

4. Ceria dan Senyum

Setelah ketiga hal di atas terpenuhi, maka keceriaan dan kebahagiaan akan sendirinya hadir menemani hari-hari kita.

Maka dengan empat hal di atas kita akan selalu siap menghadapi panas dinginnya hari ini, desas-desus, lika-liku kehidupan, dengan kata lain kegalauan akan minder dengan sendirinya dan akan meninggalkan kita dari Galau-Galau tak menentu. Selamat mencoba dan dijamin Berhasil, seandainya belum terbukti mengusir kegalauan hari-hari Anda maka cek kembali niat Anda.

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.” (Bediuzzaman Said Nursi)

***

La'alla Nafa'a..

jauh-jauh dari galau, jauh-jauh dari keburukan, jauh-jauh dari kufur nikmat. semoga Allah selalu merahmati dan memberkahi hari-hari kita dalam ketaatan dan kesabaran.

artikel ini copast dari sini :D

Rabu, April 18, 2012

about you daddy..

Diposting oleh Soraya di 4/18/2012 12:05:00 PM 3 comment
Aba, Abi, Walid, Ayah, Bapak.. apapun itu sebutanmu, ntah kenapa semakin bertambah usiaku (yang sejatinya berkurang) semakin tidak mengerti apa yang kau inginkan. apa yang kau rasakan. apa yang kau harapkan. dari kami, anak-anakmu.

Abaku.. sungguh tidak dapat ku balas pengorbanan serta jasamu menghidupi kami, tanpa pendamping hidup, tanpa teman berbagi suka duka mengurus anak-anakmu ini. sungguh.. tidak ada yang bisa membalas pengorbananmu, tidak ada satupun, tidak ada seorangpun dari kami, anak-anakmu, yang mungkin mampu memenuhi keinginanmu tentang hidup kami, yang memenuhi harapanmu tentang masa depan kami, yang mampu membahagiakanmu, sedikit saja, dalam hidup ini.

Abaku.. entah kegalauan apa ini. Pagi ini aku merindukan seorang ayah, juga seorang ibu. huffh.. angan-anganku terlalu besar jika menginginkan keberadaan orang tua dalam hidupku. tidak ada, aku tidak mengenal kasih sayang itu. kasih sayangmu padaku kaku.. karena kita tidak seatap di saat aku membutuhkanmu, disaat aku merasa perlu kehadiranmu. aku masih terlalu kecil saat kau masih disini, bersama kami anak-anakmu, di satu atap yang sama. kepulanganku dinanti, kepergianku dilepas dengan doamu.

Abaku.. apa aku yang terlalu acuh dengan keberadaanmu.. apa aku yang terlalu asik sibuk sendiri. Ya Rabb.. ingin rasanya menjadi keluarga yang utuh, dengan satu keluarga inti berada dalam satu rumah, aba, ummi, meski ia ibu tiri, serta kaka-kakaku, ingin ada adik tapi seribu sayang Kau tidak mengizinkanku memilikinya Rabbi..

Ada sedikit rasa sebal ketika melihat orang lain yang Engkau beri nikmat memiliki orang tua yang lengkap namun mereka perlakukan seakan-akan orangtua mengatur hidup mereka, seakan-akan hidup sang anak terkekang dengan keberadaan mereka. sebal menyaksikan keponakanku tidak ada rasa berbaktinya pada kakaku sebagai orangtuanya, sebal mengetahui banyak remaja saat ini lebih dekat pada teman-teman mereka yang belum tentu baik dibandingkan dekat dengan orang tua. naudzubillahi min dzaalik..

Abaku.. melihat kau murung lantaran masalah perjodohan yang gagal, sungguh membuatku miris melihatnya. ikut bersedih kenapa kau bersedih tentang itu. ikut menangis melihat kau yang se-akan-akan tidak mengutamakan kebahagiaan sang anak, padahal sungguh aku tidak tau Ya Rabb.. apa rahasiamu dibalik semua kekurangan itu, bahagia-kah atau tidak yang mampu diprediksi dengan kasat mata. kebahagiaan berumah tangga, aku tau Abaku, kau pasti menginginkan itu diatas segalanya.. tapi.. lagi-lagi kami hanya melihat dari kasat mata saja.

Abaku.. pernah ku bisikkan padamu bahwa akan ada lamar seseorang yang melamarku, dan kau berkata tentang "keturunan baik", dan kau meng-iya-kan bisikanku, tapi kenapa kau ajukan aku untuk dijadikan kandidat perjodohan lagi, kenapa kau mau menjodohkan kakaku pula dengan pria itu.. sungguh aku tidak mengerti, aku sedih dan menangis dengan ke-tidakmengertian ini.

Abaku.. keridhoanmu, kerestuanmu, itu yang ku jadikan dasar kelak untuk berumah tangga, keridhoan yang menjadikan berkah tidaknya rumah tanggaku kelak. Semoga di hatimu yang terdalam, semoga kau mau menerima pendampingku kelak, pendamping kaka-kakaku kelak, meski tidak sesuai dengan keinginan dan harapan, tapi semoga Allah ikhlaskan hatimu yang terdalam untuk merestui anak-anakmu menjalani rumah tangganya kelak.

Abaku.. maaf karena sampai hari ini aku belum mengenalmu psikismu dengan baik, aku hanya tau sekadarnya, hanya tau dari yang tampak di wajah. sungguh Abaku.. urusan perjodohan ini memang sangat sensitif. butuh seseorang yang tepat untuk bisa kau dan anak-anakmu terima kehadirannya. bukan hanya kau dan adik2mu terima, tapi tidak di hati anakmu. kami, meski tidak pernah membahagiakanmu, tapi tidak ingin menjalani kehidupan yang cukup panjang dalam rumah tangga kelak dengan seseorang yang tidak kami terima di hati. tidak, jangan sampai kami berumah tangga dengan terpaksa atas pilihanmu Abaku, meski kami pun tidak pernah tau apakah itu yang terbaik atau bukan.

sekali lagi, aku pernah tidak tau apa rahasiamu Ya Rabb.. Rahasia kehidupan yang tidak pernah kami semua tau. berikan kami petunjuk dan jalan yang baik Ya Rabb.. jalan yang meski tidak selalu indah tapi tetap dalam lindungan dan bimbinganMu..

Selasa, April 10, 2012

Jangan Jatuh Cinta-nya Maidany

Diposting oleh Soraya di 4/10/2012 12:57:00 PM 0 comment
Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memiliki
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...

Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua.. hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu...

Tuhanku berikanku cinta
Yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam

Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan

***

ingin seperti mereka yang mampu menjaga hatinya sebersih mungkin, sehingga Allah menitipkan cinta yang suci di hatinya.. Perkenankan aku Ya Rabb..

Jumat, Februari 03, 2012

Keberkahan itu..

Diposting oleh Soraya di 2/03/2012 03:35:00 PM 0 comment

Alhamdulillah Allah masih mengaruniakanku telinga, yang alhamdulillah-nya lagi masih sehat dan mampu mendengar. Suatu sore disaat jam kerja, telingaku menyempatkan diri untuk mendengar kajian Ust. Syamsul Ma’arif, MA yang sedang on air di Radio RAS FM (95.5 Mhz). Tema kajian sore itu mengenai “Makna Keberkahan”, yang sengaja dituliskan kembali di blog ini supaya lebih sering direview dan ditelaah kembali.

berkah itu..

-) Az-Ziyaadah, yakni Ziyaadatul Khair (bertambahnya kebaikan). Bertambahnya kebaikan dalam bentuk Ibadah kepada Allah (Ibadah secara ritual ; sholat, puasa, tilawah, dsb), serta ibadah dalam bentuk social (berbuat baik kepada kerabat, jiran, masyarakat serta lingkup besarnya agama dan Negara). Ibadah secara ritual dapat dengan ringan dan dengan khusyuk dilakukan. Yang perlu diingat, bertambahnya kebaikan atau berkahnya hidup bukan dilihat dari segi bertambahnya materi seseorang, melainkan dari segi nilai kebaikan orang tsb terhadap kehidupan akhiratnya, seseorang yang mengutamakan akhiratnya, maka Allah akan mencukupi dunianya.

Ada hadits shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang berbunyi : "Barang siapa yang akhirat menjadi harapannya, Allah akan menjadikan rasa cukup didalam hatinya serta mempersatukan (mempermudah –pentj.) urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan patuh dan hina. Tetapi siapa yang dunia menjadi harapannya, Allah akan menjadikan kefakiran berada didepan matanya serta mencerai beraikan urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekadar apa yang telah ditetapkan baginya".

Di dalam Al-Qur’an Allah juga menerangkan;

“Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik”. (QS 17 : 18-19)

-) As-Sa’adah, yakni Kebahagiaan (Kebahagiaan yang sesungguhnya). Jika sudah berumah-tangga, kebahagiaan ini dirasakan oleh hati melalui sikap menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan hidup, tidak ada percekcokan yang melampaui batas. Kebahagiaan tidak semata-mata dilihat dari zhohirnya, orang yang bahagia adalah orang yang memiliki akhlaq yang bagus.

Kebahagiaan hidup selain disebabkan oleh keberkahan yang Allah berikan, juga disebabkan oleh ketenangan hati. Ketenangan hati yang menjamin kebahagiaan hidup seseorang. Salah satu cara agar hati ini menjadi tenang dan tenteram adalah memiliki sifat “Qona’ah”, yakni menerima pemberian Allah sesuai Qodho dan Qadarnya Allah, dan itu yang terbaik untuk kita. Yakinlah bahwa Allah memberikan sesuatu sesuai dengan takaran/kadar.

-) At-Tazkiyah, yakni Bersih. Orang yang mendapatkan keberkahan hidup adalah orang yang hidupnya bersih, bersih dari maksiat. Harta yang dimiliki bersih dari hak orang lain, artinya orang tsb selalu membayarkan zakatnya, selalu menginfaqkan dan mensedekahkan hartanya di Jalan Allah karena ia tahu harta yang dia miliki adalah titipan Allah yang didalamnya ada hak orang lain.

La’alla Nafa’a.. Ilalliqo.. ^_^

 

My Story Life Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting