Kamis, April 10, 2008

Ngambil keputusan...?? Sulitnya bagiku...!

Diposting oleh Soraya di 4/10/2008 12:14:00 PM

(Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada 4JJI. Sesengguhnya 4JJI menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya) QS Ali ‘Imran 159

Banyak diantara kita tidak yakin ketika akan mengambil keputusan, sehingga gelisah, bingung dan ragu. Dan akhirnya dia selalu berada dalam tertekan dan pusing berkepanjangan. Adalah kewajiban seorang hamba untuk selalu bermusyawarah atau beristikharah kepada 4JJI. Kemudian merenung sebentar, setelah itu jika kemudian dia merasakan ada sesuatu yang menurutnya paling tepat, majulah dan jangan ragu-ragu. Sekarang bulatkan tekad, tawakkal, dan mantapkan hati, agar hidup ragu-ragu dan bimbang cepat berakhir.

Sebelum perang Uhud, Rasulullah berdiri di depan mimbar memimpin musyawarah. Para sahabat merekomendasikan agar Rasulullah turun langsung ke medan perang- Maka Rasulullah Segera memakai baju perang dan mengambil pedang. Tapi rekomendasi sahabat itu justru membuat mereka kikuk sendiri, sehingga harus meyakinkan kepada Rasulullah,“Apakah kami telah membuatmu tidak suka wahai Rasulullah?Bagaimana kalau engkau tinggal di Madinah saja?“Rasulullah menjawab,“Tak pantas bagi seorang Nabi jika dia telah memakai baju perangnya untuk melepaskannya kembali hingga 4JJI menentukan apa yang akan terjadi antara dia dengan musuhnya.“ Rasulullah keluar dengan semangat yang tinggi.

Rasulullah juga bermusyawarah dengan para sehabatnya pada saat perang Badr:

(Dan, bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu) QS Ali ‚Imran :159 (Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah) QS Asy-Syura :38

Sikap ragu-ragu adalah ketidakberesan dalam melihat sebuah peermasalahan, semangat yang loyo, ketidakbulatan tekad,kegigihan yang tak ada obatnya kecuali dengan ketekadan,perbuatan, dan keteguhan hati. Banyak kasus yang menjelaskan bahwa keputusan-keputusan kecil dan permasalahan sepele harus maju mundur tak pernah selesai selama bertahun-tahun. Hal ini bisa diterka bahwa faktor orangnyalah yang harus dibenahi. Mereka selalu ragu dan tidak punya keteguhan hati untuk mengambil keputusan, yang bisa jadi karena faktor dalam dirinya atau faktor luar.

Mereka memberi jalan kepada kegagalan untuk menyatu dengan jiwa mereka, dan ternyata mereka berhasil.

Yang harus dilakukan setelah mempelajari kenyataan adalah memikirkan permasalahan itu, bertukar pendapat dengan orang yang bijaksana dan berpengalaman, beristikharahlah kepada Rabb semesta, berjalan ke depan menghadapi masalah, dan menyelesaikan yang sudah ada di depan mata terlebih dahulu.

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga bermusyawarah dengan para sahabat terlebih dahulu sebelum menentukan sikap, apakah akan memerangi orang-orang yang murtad atau tidak. Para sahabatpun merekomendasikan untuk tidak memerangi mereka. Tapi Abu Bakar lebih memilih perang dengan pertimbangan bahwa dengan perang akan tampak kebesaran Islam, menangkas benih-benih fitnah yang akan muncul berikutnya, dan menekan kelompok-kelompok yang potensi akan keluar dari kesucian agama. Cahaya 4JJI yang diterimanya pada waktu tidur menguatkan pendapatnya bahwa perang lebih baik. Maka Abu Bakarpun membulatkan tekadnya dan bersumpah,“Dan demi Dzat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya, saya akan perangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Demi 4JJI, seandainya mereka tidak mau menyerahkan tali kepala yang pernah mereka berikan kepada Rasulullah, niscaya aku akan perangi mereka.“

Setelah peristuwa itu selesai Umar mengatakan,“ ketika saya menyadari bahwa 4JJI telah membukakan hati Abu Bakar, saya tahu bahwa apa yang telah dia lakukan adalah benar.“buktinya, Abu Bakar jalan terus dengan pendapatnya, dan berhasil. Pendapatnya memang benar, tanpa pretensi dan penyimpangan apapun.

Sampai kapan kita terus goyah?Sampai kapan kita berjalan ditempat?Dan sampai kapan kita terus ragu untuk mengambil keputusan Jika punya pendapat, maka kuatkan tekadmu itu,

Pendapat itu akan hancur ketika kamu ragu

Menggagalkan rencana yang sudah setengah jalan adalah kebiasaan orang munafik dengan selalu mempertanyakan lagi rencana yang sudah dijalankan dan mempertanyakan lagi rencana-rencana yang masih akan diambil.

(Dan, jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain kesusakan belaka) QS. At-Taubah :47

(Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang:“Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh.“Katakanlah: Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar“) QS. Ali Imran :168

Mereka selalu mengatakan “seandainya“, ...akan jadi begini jika begini“, dan “bisa jadi“. Dampaknya, kehidupan mereka pun berdiri di atas pengandaian, di atas langkah yang maju mundur, dan ketidakjelasan.

(Mereka dalam keadaan ragu-rgu antara yang demikian (iman dan kafir): tidak masuk pada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan ini (orang-orang kafir).) QS. An Nisa :143

Sesekali mereka bersama kita dan lain kali bersama mereka, kadang-kadang disini dan kadang-kadang disana.

Disebutkan dalam hadist “laksana domba-domba yang banyak yang berada diantara dua kawanan kambing.“ Dan pada saat terjepit mereka akan mengatakan (sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu) QS. Ali ’Imran: 167)

Dengan mengatakan seperti itu sebenarnya mereka tidak jujur kepada 4JJI dan kepada diri mereka sendiri, mereka menghindari masa-masa susah dan akan datang ketika keaadaan mulai membaik.

Keputusan yang mereka ambil adalah keputusan kearah kegagalan dan kesengsaraan. Mereka berkata dalöam surat Al Ahzab: 13 :

(Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).)

Ayat di atas pernyataan yang intinya adalah dalih agar bisa berkelit dari kewajiban dan menghindar dari kebenaran yang nyata

(dari Buku La Tahzan, DR. Aidh Al-Qarni, hal. 452)

hm...berasa banget susahnya ketika w g bisa ngambil sesuatu yang disebut " keputusan ". ntah itu yang bersifat positif maupun yang negatif ( paragh! ). namun yg pasti, w punya sih azam tuk memiliki kepribadian yang mampu menjadi 'qiyadah' linafsi.. , tapi azamnya belom terbukti, hehehe..memalukan!

masih krisis mental, jadi yah beginian deh postingannya. boleh ngopi pula.. ( T_T ).. semoga bermanfaat bagi para qira'ah.. ^^

0 comment:

Posting Komentar

Tafadhol yang mau komentar.. ^^

 

My Story Life Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting